Ibu yang Menyulam Kenangan



Ada anak bermain gelembung senja
ditiupnya hingga menjadi gelembung hujan.
Bola-bola bening mimpi berterbangan
anak itu bersorak, “Hore… Ayah pulang.”

Ayahnya datang dari awan membawa oleh-oleh
“Ini pelangi buat kamu. Simpan ya,” katanya sambil
menyerahkan pita rambut. Ayahnya lalu kembali ke awan
naik gelembung hujan.

Ibu anak itu menunggu di rumah kesepian.
Dibunuhnya waktu sambil menyulam masa lalu.
Sudah lima tahun belakangan ia menyulam
hingga buku jarinya seperti perpustakaan
penuh cerita dan kisah-kisah.

Ibu itu tidak merasa lagi, luka di ujung jarinya
tertusuk jarum tangis anak dan senyum suaminya.
Rambutnya dibelai angin yang dulu berupa badai
membawa dua belahan hatinya pergi
menjadi gelembung mimpi dan awan kenangan.

Nito, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar