(Di keheningan malam, sosok laki-laki itu datang. Angin mendesir, menebar aroma kembang.)
.
“Andi….apakah itu kamu, Andi…?”
“Selamat malam Nisa. Aku datang Nisa. Aku datang ingin melihatmu.”
“Oh Andi, aku gemetar melihatmu. Tapi aku senang kau datang juga akhirnya. Aku pikir kau lupa padaku.”
“Aku rindu padamu, Nisa. Tiga bulan lebih tak dapat melihatmu. Aku tak tahu caranya. Baru ini, bisa menjengukmu.”
“Iya, aku mengerti, akupun kangen padamu. Walau ternyata tidak semudah
bayangan semula, kita sudah lain dimensi bukan? Bagaimana kabarmu,
Andi?”