Hujan mengandung harapan, juga impian
pada garis-garisnya langit seperti menangis, terisak-isak
memecah kesunyian, sambil menebar kilat menyala-nyala.
Yang gelap menjadi terang, yang malam terlihat siang.
.
“Tuhan sedang bermain kamera,” kata seorang pengamen
“Dia memotret kita. Gambarnya akan diserahkan kepada malaikat,
biar malaikat-malaikat tahu, kepada siapa mereka harus memberi hadiah!”
pengamen itu tersenyum dalam hati, berharap sebentar lagi laparnya hilang.
Baru saja, koin-koin recehnya terjatuh masuk hitam selokan
tak ada tukaran yang bisa ia berikan, kecuali mengharap pemberian
dari doa yang ia lantunkan.