Sekantong Kembang Api

Foto: Wifeni

Horeee….
Mak, aku sudah liburan
pergi yuk Mak, jalan-jalan
cuma ke sana, ke taman
mau bermain sambil jajan.
.
Di taman Mak, tahun baru nanti seru
kata orang bunyi petasan meletup-letup
Aih, bagus deh Mak. Aku mau ke sana
sama Emak, sama Bapak.
Apa Bapak pulang, akhir tahun ini?
.
Aku punya kembang api satu kantong
biar malam tahun baru terang
berbunga api, cerah-cerah dia nyala nanti.
.
Hujan jangan kau turun tergesa
simpan luruh air untuk esoknya.
Biarlah semalam tanpa rinaimu
asal kembang apiku dapat bercahya,
cuma sejenak tak apa.
.
Aku menabung rindu, asal kau tahu
di penghujung hari pecah waktunya.
Serupa bintang pun tak selalu terlihat
maka ku siap, sebentar itu biasa.
Toh begitu putaran hidup,
sekilas pendar, lalu redup.
.
Setidaknya sekantong kembang api
dapat mencerah tempatmu Mak.
Sungguh gelap di sana
hanya ilalang dan keringnya dedaunan
berjatuhan sedikit menutupi,
nisan namamu Mak.
.
Ayo kembang apiku, nyala kau nyalalah
agar Emak bisa melihat:
wajahku kini, yang menabung rindu setahun lalu.
Rindu sama Emak, juga sama Bapak.
.
.
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar